P A R A G R A F
P E N G E R T I A N P A R A G R A F
Paragraf... beberapa tulisan yang pernah anda tulis pasti terdiri dari paragraf-paragraf yang tergabung membentuk suatu teks/tulisan. Paragraf-paragraf terdiri dari kumpulan kalimat-kalimat. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan paragraf? Menurut pendapat dari Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, 1988 :144, paragraf atau alinea adalah:
P E N G E R T I A N P A R A G R A F
Paragraf... beberapa tulisan yang pernah anda tulis pasti terdiri dari paragraf-paragraf yang tergabung membentuk suatu teks/tulisan. Paragraf-paragraf terdiri dari kumpulan kalimat-kalimat. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan paragraf? Menurut pendapat dari Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, 1988 :144, paragraf atau alinea adalah:
“Alenia atau paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan”
Jadi, Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok bahasan. Sementara itu, pengertian lain mengenai paragraf adalah satuan bahasa yang mengundang ide untuk mengunkapkan buah pikiran yang dapat berupa satu atau beberapa kalimat.
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif, induktif, dan campuran (deduktif-induktif) dan ineratif.
P A R A G R A F D E D U K T I F
P E N G E R T I A N P A R A G R A F D E D U K T I F
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utama (berupa pernyataan umum) terletak di awal selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Polanya yaitu umum-khusus.
K A R A K T E R I S T I K P A R A G R A F D E D U K T I F
Paragraf deduktif disusun mengikuti pola penalaran deduktif, yaitu penguraian ke dalam bukti, fakta, data empirirs khusus dari sebuah kesimpulan umum yang disajikan. Dengan demikian, penyajian paragraf diawali dengan sebuah kalimat berisi kesimpulan umum untuk diuraikan, dijelaskan, atau dibuktikan dalam kalimat penjelasnya yang bersifat khusus.
Berdasarkan sifat kalimat penjelasnya paragraf deduktif dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Paragraf Contoh,
b. Paragraf Rincian, dan
c. Paragraf Alasan.
C O N T O H P A R A G R A F D E D U K T I F
Di zaman sekarang anak-anak dan remaja lebih hafaldan akrab dengan budaya luar negeri. Anak-anak sangat familiar dengan cerita Tom and Jerry, Spongebob, Naruto, Avatar (the legend of Ang), serial Barbie, dan cerita lainnya yang biasa disajikan oleh media televisi. Begitu juga para remaja yang lebih menggemari cerita serial Harry Potter, Batman, Spiderman, daripada cerita daerah seperti Ande-ande Lumut, Timun Mas, Roro Jonggrang, dan sebagainya. Dalam hal permainan saja mereka lebih mengenal UNO, puzzle, dan game-game lain dari komputer atau PS daripada permainan daerah semisal gobak sodor, engklek, gundu, dakonan, dalainnya.
P A R A G R A F I N D U K T I F
P E N G E R T I A N P A R A G R A F I N D U K T I F
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utama (berupa pernyataan umum) terletak di akhir, diawali kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri kalimat utama. Polanya khusus umum, kalimat terakhir berupa kesimpulan yang dapat ditandai dengan kata penghubung jadi, memang, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya, atau begitulah.
K A R A K T E R I S T I K P A R A G R A F I N D U K T I F
Paragraf deduktif disusun mengikuti pola penalaran induktif, yaitu pengambilan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan bukti, data, dan fakta yang bersifat khusus. Penyajian paragraf diawali dengan kalimat penjelas berisi bukti, data, dan fakta khusus diakhiri dengan kalimat utama atau kesimpulannya.
Paragraf digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Paragraf Generalisasi,
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.
b. Paragraf Analogi,
Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh :
Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh :
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
c. Paragraf Sebab Akibat.
Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh :
C O N T O H P A R A G R A F I N D U K T T F
Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
C O N T O H P A R A G R A F I N D U K T T F
Tidak dipungkiri fenomena yang sekarang berkembang adalah anak-anak yang lebih familiar dengan cerita Tom and Jerry, Spongebob, Naruto, Avatar (the legend of Ang), serial Barbie, dan cerita lainnya yang biasa disajikan oleh media televisi. Begitu juga para remaja yang lebih menggemari cerita serial Harry Potter, Batman, Spiderman, daripada cerita daerah seperti Ande-ande Lumut, Timun Mas, Roro Jonggrang, dan sebagainya. Dalam hal permainan saja mereka lebih mengenal UNO, puzzle, dan game-game lain dari komputer atau PS daripada permainan daerah semisal gobak sodor, engklek, gundu, dakonan, dan lainnya. Gejala ini menunjukkan bahwa budaya luar menjadi kiblat dan semakin akrab pada anak dan remaja sekarang ini.
P A R A G R A F D E D U K T I F - I N D U K T I F ( C A M P U R A N )
P E N G E R T I A N P A R A G R A F D E D U K T I F - I N D U K T I F ( C A M P U R A N )
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang dimulai dari peryantaan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan dikahiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan di akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum-khusus-umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
C O N T O H P A R A G R A F D E D U K T I F - I N D U K T I F ( C A M P U R A N )
Di zaman sekarang anak-anak dan remaja lebih hafal dan akrab dengan budaya luar negeri. Anak-anak sangat familiar dengan cerita Tom and Jerry, Spongebob, Naruto, Avatar (the legend of Ang), serial Barbie, dan cerita lainnya yang biasa disajikan oleh media televisi. Begitu juga para remaja yang lebih menggemari cerita serial Harry Potter, Batman, Spiderman, daripada cerita daerah seperti Ande-ande Lumut, Timun Mas, Roro Jonggrang, dan sebagainya. Dalam hal permainan saja mereka lebih mengenal UNO, puzzle, dan game-game lain dari komputer atau PS daripada permainan daerah semisal gobak sodor, engklek, gundu, dakonan, dan lainnya. Hal ini yang menjadikan semakin terdesaknya budaya lokal di kalangan anak bangsa.
P A R A G R A F I N E R A T I F
P E N G E R T I A N P A R A G R A F I N E R A T I F
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Paragraf ineratif diawali dengan gagasan penjelas sebagai pengantar, kemudian disajikan gagasan utama sebagai puncaknya. Setelah itu, masih ditambahkan gagasan penjelas. Oleh karena itu tergolong unik, paragraf ineratif jarang ditemukan.
C O N T O H P A R A G R A F I N E R A T I F
Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh. Selain itu, gempa bumi juga melanda Kota Yogyakarta dan beberapa kota lainnya. Banjir juga terjadi di Kota Jakarta. Beberapa kapal tenggelam dan hilang di perairan. Kecelakaan pesawat juga terjadi di beberapa tempat. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana- bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Berbagai bencana atau musibah yang berkaitan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban yang tidak sedikit.
D A F T A R P U S T A K A:
[1] Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA; Fathrah Hasanah (ed.) -Ed.1 -Cet.1 -Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008.
[2] Ismail Kusmayadi, Be Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA; Fathrah Hasanah (ed.) -Ed.1 -Cet.1 -Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008.
[3] Dewi Rahma, Alinea atau Paragraf. Link:
[4] Nadira Widya Wijaya, Paragraf Deduktif dan Induktif. Link:
[5] Sri Sutarni S,Pd, Drs. Sukardi M,Pd, Bahasa Indonesia 2, SMA Kelas XI, Penerbit Quadra