, Juni 2016 | DHANDY YUSUF SAHYADI | BLOG
Floating Right

Etika dan Profesionalisme - Hak Patent Tugas #3


                  
 WIRELESS BATTERY CHARGING 



 ABSTRAKSI 
Baterai dalam perangkat listrik atau elektronik portabel dibebankan, melalui oleh pengisi baterai nirkabel, memiliki perangkat penyimpanan energi listrik antara yang dibebankan dari garis non-power terhubung sumber, dan dibuang untuk mengisi ulang baterai dari perangkat portabel ditempatkan ke biaya pelabuhan pengisi daya baterai nirkabel. Sumber terhubung garis non-power mungkin sel surya untuk mengubah menimpa cahaya pada sel surya menjadi energi listrik. Sumber terhubung garis non-listrik juga dapat menjadi sel bahan bakar untuk mengkonversi bahan bakar menjadi energi listrik. Pengisi daya baterai nirkabel juga dapat mencakup berbagai sumber, seperti baik solar dan sel bahan bakar. Pengisian perangkat penyimpanan energi listrik menengah dari garis non-listrik sumber terhubung dapat berlangsung selama jangka waktu memiliki durasi lebih lama dari waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai perangkat portabel. Pengisi daya baterai nirkabel dan perangkat portabel dapat mencakup unsur-unsur transformator yang memungkinkan baterai perangkat portabel untuk diisi ulang oleh induksi magnetik, tanpa perlu kontak listrik baik dalam port charger atau pada perangkat portabel.


Gambar 1. Wireless Battery Charging


 BIDANG TEKNIK PENEMUAN 
Penemuan ini berhubungan dengan pengisian baterai inportable electrical dan perangkat elektronik, dan lebih khusus untuk charging baterai tersebut dalam keadaan mana tidak mungkin atau diinginkan untuk mengisi baterai di perangkat portabel menggunakan pengisi daya baterai terhubung ke saluran listrik.

 LATAR BELAKANG PENEMUAN 
Ada banyak jenis portabel listrik dan elektronik perangkat yang digunakan saat ini yang mencakup baterai isi ulang, sehingga perangkat yang dapat digunakan Tanpa kabel menghubungkannya ke Dinding socket terhubung ke saluran listrik atau grid. Contoh seperti perangkat listrik tanpa kabel termasuk alat-alat listrik tangan, mandi peralatan kamar seperti sikat gigi listrik dan alat cukur, dan peralatan dapur seperti mixer atau pisau listrik. Contoh perangkat elektronik portabel termasuk tele seluler ponsel, pager, radio dua arah, peralatan telemetri, per asisten Data sonal (PDA), komputer, video tangan games, dan perangkat hiburan audio seperti portable radio, compact disc (CD) pemain, dan tape recorder. Maupun mally baterai di perangkat listrik dan elektronik adalah re-diisi dengan menghubungkan perangkat melalui tali langsung ke kabel listrik, atau dengan menempatkan perangkat di charger dihubungkan dengan kabel ke kabel listrik menerima daya listrik dari jaringan utilitas kota atau generator. 

Ada situasi, Namun, di bawah yang merupakan impos jawab atau tidak diinginkan untuk terhubung ke jaringan utilitas melalui kabel listrik, atau mana lebih disukai untuk menggunakan sumber lain Power untuk pengisian ulang baterai. Satu keadaan tersebut adalah ditemui di perangkat operasi Dengan re-dikenakan biaya baterai di lokasi luar ruangan terpencil, mungkin di luar ruangan Sementara kembali packing, kano, berkemah, atau ski, Dimana tidak ada akses ke jalur listrik atau generator portabel. membawa baterai ekstra pakai dalam keadaan seperti ini tidak desir mampu karena curah ekstra dan berat yang harus dilakukan baik dalamdan keluar dari Wilderness, sehingga baterai menghabiskan dapat bertanggung jawab dibuang dengan pria ramah lingkungan ner. 
Hal ini juga kadang-kadang lebih untuk alasan keamanan untuk menghindari kebutuhan untuk menghubungkan charger untuk soket Wall, di dapur atau kamar mandi misalnya, untuk mencegah risiko sengaja sengatan listrik. 

Dalam kasus lain, Meskipun dimungkinkan untuk menjalankankabel listrik ke pengisi daya, itu tidak nyaman untuk melakukannya. Untuk Sebagai contoh, adalah praktek umum di restoran yang sibuk untuk memberikan perangkat paging yang bergetar dan menyala untuk pelanggan Menunggu tabel. pager ini harus disimpan dibebankan, dan mungkin tidak mudah untuk memiliki outlet listrik yang berdekatan maitre di stasiun, atau untuk menjalankan kabel listrik ke stopkontak terpencil, untuk pengisian pager. 

Apa yang dibutuhkan, oleh karena itu, perbaikan peralatan dan Metode untuk pengisian baterai di portabel listrik dan perangkat elektronik, dengan cara yang tidak memerlukan perangkat atau charger untuk dihubungkan ke kabel listrik atau generator.

 RINGKASAN PENEMUAN 
Penemuan saya memberikan perbaikan peralatan tersebut dan Metode untuk pengisian baterai dalam listrik portabel atau perangkat elektronik, melalui penggunaan baterai Wireless charger, memiliki penyimpanan energi listrik menengah perangkat yang dibebankan dari garis non-listrik terhubung  sumber, dan dibuang untuk mengisi ulang baterai portabel yang perangkat ditempatkan ke port pengisian baterai nirkabel charger. Sumber terhubung garis non-listrik mungkin surya sel untuk mengkonversi menimpa cahaya pada sel surya ke elec energi trical. Sumber terhubung garis non-listrik dapat jugamenjadi sel bahan bakar untuk mengkonversi bahan bakar menjadi energi listrik. Itu pengisi baterai nirkabel juga dapat mencakup berbagai sumber, seperti baik solar dan sel bahan bakar. Pengisian menengah perangkat penyimpanan energi listrik dari non-Power Line con Sumber dihubungkan mungkin terjadi selama jangka waktu memiliki durasi lebih lama dari waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai dari perangkat portabel. Dalam salah satu bentuk penemuan saya, port biaya mengandung kontak listrik yang kawin Dengan sesuai listrik kontak dari perangkat portabel. 

Dalam bentuk lain dari inven saya tion, pengisi daya baterai nirkabel dan perangkat portabel termasuk elemen trafo yang memungkinkan baterai portabel perangkat untuk diisi ulang oleh induksi magnetik, Tanpa butuhkan untuk kontak listrik baik dalam port charger atau pada perangkat portabel.

Tersebut di atas dan lainnya fitur dan keuntungan dari saya Penemuan Akan menjadi lebih jelas dari yang berikut ini penjelasan rinci dari perwujudan teladan, baca di con persimpangan dengan gambar-gambar yang menyertainya. rinci deskripsi dan gambar hanyalah ilustrasi dari inven saya tion bukan membatasi, ruang lingkup penemuan menjadi de? ned oleh klaim terlampir dan setara daripadanya.



 

Etika dan Profesionalisme - Kriteria Manager Proyek yang Baik

4KA01_PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI_FARIDA_ATA 2015/2016 

SOAL:
Sebutkan kriteria manager proyek yang baik!

JAWAB:
Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).

 1. Budgeting and Cost Skills:  Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.

 2. Schedulling and Time Management Skills:  Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis.

 3. Technical Skills:  Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek, dsb.

 4. Resource Management and Human Relationship Skills:  Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.

 5. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.

 6. Negotiating Skills:  Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.

 7. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills:    Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus anatar pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003).

 8. Leadership Skills:  Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja. Grey&Larson (2006) memberikan contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan sebagai syarat menuju manajer proyek yang efektif. 

Sumber:
 

Etika dan Profesionalisme - Constructive Cost Model dan Pemahamannya

4KA01_PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI_FARIDA_ATA 2015/2016 

SOAL:

Jelaskan pengertian COCOMO dan sebutkan jenis-jenisnya!

JAWAB:

COCOMO (Constructive Cost Model) yang dikembangkan oleh W. Barry Boehm pada tahun 1981, yang merupakan kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. 


COCOMO adalah sebuah model yang dikembangkan untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-buan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebaai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.



Tidak seperti model estimasi biaya yang lain, COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk :
  • Dasar persamaan perkiraan biaya,
  • Setiap asumsi yang dibuat dalam model,
  • Setiap definisi,
  • Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit.

Jenis-jenis COCOMO:
 1. Model COCOMO Dasar (COCOMO I 1981)  
Menghitung usaha pengembangan PL (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang diekspresikan dalam baris kode yang diestimasi. Menghitung dari estimasi jumlah FP dan LOC; FP = suatu unit pengukuran untuk keterhubungan dan keterkaitan antar prosedur, fungsi dan lingkungan SW.


 2. Model COCOMO Intermediate (COCOMO II 1999)  
Menghitung usaha pengembangan PL sebagai fungsi ukuran program dan serangkaian “pengendali biaya” yang menyangkut penilaian yang subyektif terhadap produk, perangkat keras personil, dan atribut proyek. Menghitung dari besarnya program dan “cost drivers” (faktor-faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), spt: hardware, personnel, dan atribut-atribut proyek.


 3. Model COCOMO Advanced  
Menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL. Memperhitungkan semua karakteristik dari “intermediate” di atas dan “cost drivers” dari setiap fase (analisis, design, implementation, etc) dlm SW life cycles;

Sumber:
Link#1
Link#2
Link#3
 

Etika dan Profesionalisme - Mengapa Dianjurkan Menggunakan Software Open Source?

 4KA01_PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI_FARIDA_ATA 2015/2016 

SOAL:
Kenapa anda dianjurkan menggunakan software Open Source dalam membuat aplikasi ?

JAWAB:
Open Source adalah suatu istilah yang digunakan untuk software (perangkat lunak) yang membuka atau membebaskan source-codenya dapat dilihat oleh pengunanya, dan membiarkan penggunanya dapat melihat bagaimana cara kerja dari software tersebut serta penggunanya juga dapat memperbaiki atau mengembangkan software tersebut menjadi lebih baik lagi.


Gambar 1. Open Source Logo

Apabila orang bertanya:
 Kenapa anda menggunakan software yang bersifat Open Source? 

Jawaban pertama yang akan keluar dari mulut orang yang sudah menggunakan software bersifat Open Source pasti:
 Karena gratis! Halal pula! 

Jawaban pertama yang akan keluar dari mulut seorang mahasiswa fakultas Ilmu Komputer sudah pasti:
 Masa hari gini masih pake platform Operating System berbayar, seperti Windows? Harganya diluar kantong mahasiswa banget. Sekalinya dapet gratisan, masa pake OS bajakan, macem sawah :) 

Jawaban-jawaban diatas adalah jawaban mengapa kita dianjurkan untuk menggunakan software Open Source di dalam dunia Teknologi dan Informasi (TI) saat ini. Saat ini Indonesia sudah memiliki gerakan "Indonesia Goes to Open Source (IGOS). Dengan Open Source, kita tidak perlu membuat segala sesuatunya dari awal. Kita bisa manfaatkan teknologi Open Source yang sudah ada, memodifikasi sesuai kebutuhan, dan mendistribusikannya selama tidak melanggar lisensi yang tertera. Dengan menggunakan Open Source, karya yang kita jual akan memiliki harga yang terjangkau. Dibawah ini adalah beberapa keuntungan menggunakan software Open Source:

 1. Gratis alias Free!  
License 100 Gratis, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk menikmatinya. Tentunya ini sangat menguntungkan, terutama bagi rakyat Indonesia yang suka gratisan.

 2. Membuat pengguna lebih pintar  
Karena kita telah diberikan source code dari sang pembuat softwarenya, maka kita bisa berexperimen seperti memodifikasi aplikasinya, dan lain sebagainya.

 3. Biasanya bersifat cross platform 
Biasanya aplikasi open source tersedia diberbagai sistem operasi, contohnya Telegram. Aplikasi chattingan yang satu ini tersedia di berbagai platform, seperti Linux, Windows, Android, Mac, iOs, & Windows Phone.

 4. Membuat Pengguna lebih mandiri  
Karena source codenya sudah tersebarkan oleh sang pembuat software open source tersebut, maka kita bisa memperbaiki masalah atau bug yang ada pada software open source tersebut. Jadi, kita tidak harus sang pembuat software untuk memberikan update terbaru.

 5. Legal  
Pengguna Open Source akan terhindar dari pembajakan software yang bersifat ilegal, karena Software Open Source 100% gratis dan yang pasti Legal. Hal ini tidak akan melanggar hak cipta serta aman apabila ada razia software ilegal.

Sumber: