PERBEDAAN KEPENTINGAN
Pada hakikatnya, kita sebagai individu-individu menjalani hidup dalam masyarakat dengan menjalin hubungan antar individu-individu lainnya ataupun kelompok dalam masyarakat. Tentunya kita menginginkan terjadinya hubungan baik, bukan hubungan yang buruk. Maka dari itu sebagai individu anggota masyarakat, kita harus saling menghargai dan menghormati hak-hak serta kewajiban anggota masyarakat lainnya. Maka dari itu rasa solidaritas dan tenggang rasa antar anggota masyarakat menurut saya sangat diperlukan. Walaupun sering kita temukan perbedaan-perbedaan kepentingan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan anggota-anggota masyarakat.
Perbedaan kepentingan yang biasanya diisi dengan pertentangan sosial dalam masyarakat merupakan bawaan atau sifat natural dibalik adanya persamaan kepentingan. Biasanya pada lingkungan yang saya temui, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan pertentangan dan perpecahan. Yang kemudian pada akhirnya membentuk kelompok-kelompok tertentu yang bersifat mayoritas atau pun minoritas.
PRASANGKA DISKRIMINASI DAN PERTENTANGAN SOSIAL SERTA KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Prasangka dan Diskriminasi
Menyangka-nyangka atau lebih dikenal dengan sebutan prasangka, menurut pribadi saya adalah suatu asumsi terhadap seseorang melalui pemikiran tentang suatu hal/kejadian yang belum tentu benar, tetapi orang tersebut sudah men-judge dahulu hal/kejadian yang dilakukan seseorang itu adalah buruk. Mungkin terlalu rumit untuk dijelaskan dan dipahami, tetapi biasanya orang Indonesia lebih sering menggunakan kata “Sukhuzon” daripada menggunakan kata prasangka.
Disamping prasangka ada juga yang disebut dengan diskriminasi. Berprasangka tentu berbeda dengan ber-diskriminasi. Bagi saya, prasangka lebih ke arah karakter/sifat seseorang tetapi berbeda dengan diskriminasi yang cenderung ke arah tindakan. Diskriminasi pada dasarnya berarti tidak adil. Tidak adil terhadap apa?!? Tidak adil berupa tindakan dimana seorang individu diperlakukan tidak secara adil terhadap kondisi fisik sesorang, suku, golongan, ras, agama, cara pandang dan lain-lain. Orang yang diskriminasi cenderung lebih memilih teman dan membeda-bedakan orang. Untuk menghindari terjadinya tindakan-tindakan diskriminasi diperlukan:
a. Pendidikan yang cukup.
b. Menjadi dewasa dalam cara berpikir.
c. Saling menghormati dan menghargai setiap anggota masyarakat disekitarnya.
Kita sebagai manusia cenderung berpikir bahwa apa yang kita lakukan itu adalah hal-hal dan pemikiran kita itu adalah yang benar, yang terbaik, dan lebih berpikir bahwa apa yang sudah kita lakukan itu lebih benar dari yang lainnya. Hal semacam ini disebut dengan etnosentrisme. Etnosentrisme adalah sikap cenderung mengganggap nilai dan norma kebudayaannya lebih unggul dan terbaik dan membedakannya dengan kebubudayaan lain. Biasanya saya menemukan orang-orang yang sepertinya memiliki sifat etnosentrisme ini dengan ciri-ciri bertingkah laku kaku, tidak luwes dan peka, dan canggung dalam bergaul.
Ketegangan dalam Masyarakat
Ketegangan dalam masyarakat menurut saya sering terjadi dalam masyarakat di Indonesia. Adanya perbedaan-perbedaan dalam interaksi masyarakat merupakan faktor penyebab timbulnya ketegangan dalam masyarakat yang biasa disebut konflik. Konflik dalam masyarakat bukan berupa perang fisik, walaupun terkadang ada juga yang sampai beradu fisik untuk menyelesaikan konflik tersebut. Konflik terjadi karena perbedaan nilai, norma, aturan antara kelompok yang berselisih dalam masyarakat.
Untuk men-solve konflik masyarakat, saya menyimpulkan beberapa cara yaitu: Melakukan voting, Musyawarah dan berdiskusi dengan pemimpin masyarakat, atau sampai mengundurkan diri untuk menclear masalah.
0 komentar:
Posting Komentar