Selama kita hidup, kita hampir pasti sudah pernah atau sering mendengar dan berhubungan dengan sesuatu yang disebut sastra dan seni. Semenjak kita duduk di bangku SD, SMP, dan SMA, kita sering diajari untuk menciptakan karya-karya sastra dan dalam berbagai bentuk. Baik membuat puisi, pantun, cerita/cerpen, drama, dll. Sebenarnya karya sastra dan seni yang kita pelajari diatas merupakan bagian dari kesusastraan yang berhubungan dengan Ilmu Budaya Dasar.
Ilmu Budaya Dasar hakikatnya adalah mengajarkan kita pembelajaran yang berkaitan dengan konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia. Ilmu Budaya ini tentunya berkaitan dengan kesusastraan. Kesusastraan menurut orang awam biasanya disebut dengan sastra. Bentuk dasar kata sastra berarti " kata, tulisan, atau ilmu". Konfiks ke-an mempunyai arti " Semua yang berkaitan dengan" dan prefiks su bermakna " baik, indah, berguna ". Jadi kesusastraan adalah segala sesuatu atau semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah dan baik nan berguna. Menurut istilah, kesusastraan atau sastra adalah cabang dari seni yang menggunakan bahasa sebagai perantara atau mediumnya.
Pendekatan Kesustrasaan
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta (sastra), yang mempunyai arti " teks yang mengandung instruksi atau pedoman " atau " tulisan ". Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi dalam gagasan dan perasaan manusia. Jadi sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya dari manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Selain itu sastra dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu sastra tertulis dan sastra lisan.
Ketika kita membicarakan tentang sastra, seni merupakan sesuatu yang tidak jauh hubungannya dengan sastra. Lalu apa yang membedakan sastra dengan seni? Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak mungkin dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Mengapa? Karena seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu dalam bentuk kreativitas manusia yang diciptakan dengan terkandung unsur keindaham didalamnya. Ilmu budaya dasar sangatlah erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar. Karena segala yang diuraikan dalam Ilmu Budaya Dasar, mempunyai keterkaitan penuh dengan sastra dan seni. Dengan demikian di dalam Budaya ini terdapat unsur sastra dan seni di dalamnya.
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa merupakan bahsa yang berasal dari bahasa Latin, yaitu "Prosa" yang artinya "terus terang". Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi. Karena prosa ini mempunyai variasi ritme yang lebih besar dan juga bahasanya yang lebih pas dengan arti leksikalnya. Variasi prosa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta. Prosa biasanya digunakan untuk surat, novel, majalah, surat kabar, dan masih banyak jenis media prosa yang lainnya. Prosa di Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Prosa Lama.
b. Prosa Baru.
Prosa lama adalah prosa bahasa Indonesia yang belum terpengaruh oleh budaya-budaya lain, yang biasanya budaya barat. Prosa lama cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun, anonim, dan bentuk serta isinya yang statis. Beberapa bentuk atau jenis dari prosa lama adalah sebagai berikut:
1. Dongeng
- . Fabel
- . Legenda
- . Sage
- . Mite
- . Dongeng Jenaka
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Silsilah atau Tambo
5. Epos
Berbeda dengan prosa lama, Prosa baru adalah suatu prosa yang dikarang bebas tanpa ada aturan yang membatasinya. Prosa baru juga mempunyai karakteristik yang berbeda dengan prosa lama. Prosa ini bersifat realistis, dinamis, sesuai dengan perkembangan jaman, dan tidak anonim. Di bawah ini adalah yang tergolong ke dalam prosa baru:
1. Roman
-. Roman bertendens
-. Roman sosial
-. Roman sejarah
-. Roman psikologis
-. Roman detektif
2. Novel
3. Cerpen
4. Biografi
5. Drama
Nilai-nilai dalam prosa Fiksi
Sudah disebutkan diatas, salah satu bentuk karya sastra adalah prosa. Selain prosa, ada juga karya sastra yang berbentuk fiksi atau yang biasa disebut cerita rekaan. Karya sastra fiksi ini juga merupakan salah satu jenis karya sastra yang beragam prosa.
Sebagai sastra dan seni yang bertulang punggung prosa, Prosa Fiksi adalah cerita atau kisah yang dilakukan oleh para pelaku tertentu dalam pemeranan, latar, tahapan, dan rangkaian cerita yang berlatar belakang dari hasil imajinasi dan kreativitas pengarangnya yang menjadikan sebagai suatu cerita atau kisah. Pengertian prosa fiksi adalah bentuk cerita yang mempunyai pemeran, lakuan, latar, peristiwa, dan alur yang diciptakan oleh pengarangnya dengan imajinasinya. Prosa fiksi itu dapat dibedakan oleh dua, yaitu prosa fiksi pendek dan prosa fiksi novel. Nilai-nilai yang terdapat dalam prosa fiksi antara lain:
1. Prosa Fiksi yang memberikan kesenangan.
2. Prosa Fiksi yang memberikan infonnasi.
3. Prosa Fiksi yang memberikan warisan kultural.
4. Prosa Fiksi yang memberikan keseimbangan wawasan.
Karya sastra yang berikutnya adalah puisi. Siapa saja hampir pernah pasti membaca atau mendengar dan bahkan membuat puisi. Karya sastra yang berbentuk puisi adalah seni berbentuk tertulis yang bahasanya menggunakan segi estetik sebagai tambahan. Kenapa? Kenapa? Karena segi estetik inilah yang membedakan puisi dari prosa. Apa saja perbedaan segi estetik tersebut? Yaitu penggunaan bahasa dan penggunaan pengulangan, meter dan rima sebagai perwujudan imajinasi manusia tentang keadaan hatinya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org
Ilmu Budaya Dasar hakikatnya adalah mengajarkan kita pembelajaran yang berkaitan dengan konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia. Ilmu Budaya ini tentunya berkaitan dengan kesusastraan. Kesusastraan menurut orang awam biasanya disebut dengan sastra. Bentuk dasar kata sastra berarti " kata, tulisan, atau ilmu". Konfiks ke-an mempunyai arti " Semua yang berkaitan dengan" dan prefiks su bermakna " baik, indah, berguna ". Jadi kesusastraan adalah segala sesuatu atau semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah dan baik nan berguna. Menurut istilah, kesusastraan atau sastra adalah cabang dari seni yang menggunakan bahasa sebagai perantara atau mediumnya.
Pendekatan Kesustrasaan
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta (sastra), yang mempunyai arti " teks yang mengandung instruksi atau pedoman " atau " tulisan ". Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi dalam gagasan dan perasaan manusia. Jadi sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya dari manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Selain itu sastra dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu sastra tertulis dan sastra lisan.
Ketika kita membicarakan tentang sastra, seni merupakan sesuatu yang tidak jauh hubungannya dengan sastra. Lalu apa yang membedakan sastra dengan seni? Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak mungkin dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Mengapa? Karena seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu dalam bentuk kreativitas manusia yang diciptakan dengan terkandung unsur keindaham didalamnya. Ilmu budaya dasar sangatlah erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar. Karena segala yang diuraikan dalam Ilmu Budaya Dasar, mempunyai keterkaitan penuh dengan sastra dan seni. Dengan demikian di dalam Budaya ini terdapat unsur sastra dan seni di dalamnya.
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa merupakan bahsa yang berasal dari bahasa Latin, yaitu "Prosa" yang artinya "terus terang". Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi. Karena prosa ini mempunyai variasi ritme yang lebih besar dan juga bahasanya yang lebih pas dengan arti leksikalnya. Variasi prosa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta. Prosa biasanya digunakan untuk surat, novel, majalah, surat kabar, dan masih banyak jenis media prosa yang lainnya. Prosa di Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Prosa Lama.
b. Prosa Baru.
Prosa lama adalah prosa bahasa Indonesia yang belum terpengaruh oleh budaya-budaya lain, yang biasanya budaya barat. Prosa lama cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun, anonim, dan bentuk serta isinya yang statis. Beberapa bentuk atau jenis dari prosa lama adalah sebagai berikut:
1. Dongeng
- . Fabel
- . Legenda
- . Sage
- . Mite
- . Dongeng Jenaka
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Silsilah atau Tambo
5. Epos
Berbeda dengan prosa lama, Prosa baru adalah suatu prosa yang dikarang bebas tanpa ada aturan yang membatasinya. Prosa baru juga mempunyai karakteristik yang berbeda dengan prosa lama. Prosa ini bersifat realistis, dinamis, sesuai dengan perkembangan jaman, dan tidak anonim. Di bawah ini adalah yang tergolong ke dalam prosa baru:
1. Roman
-. Roman bertendens
-. Roman sosial
-. Roman sejarah
-. Roman psikologis
-. Roman detektif
2. Novel
3. Cerpen
4. Biografi
5. Drama
Nilai-nilai dalam prosa Fiksi
Sudah disebutkan diatas, salah satu bentuk karya sastra adalah prosa. Selain prosa, ada juga karya sastra yang berbentuk fiksi atau yang biasa disebut cerita rekaan. Karya sastra fiksi ini juga merupakan salah satu jenis karya sastra yang beragam prosa.
Sebagai sastra dan seni yang bertulang punggung prosa, Prosa Fiksi adalah cerita atau kisah yang dilakukan oleh para pelaku tertentu dalam pemeranan, latar, tahapan, dan rangkaian cerita yang berlatar belakang dari hasil imajinasi dan kreativitas pengarangnya yang menjadikan sebagai suatu cerita atau kisah. Pengertian prosa fiksi adalah bentuk cerita yang mempunyai pemeran, lakuan, latar, peristiwa, dan alur yang diciptakan oleh pengarangnya dengan imajinasinya. Prosa fiksi itu dapat dibedakan oleh dua, yaitu prosa fiksi pendek dan prosa fiksi novel. Nilai-nilai yang terdapat dalam prosa fiksi antara lain:
1. Prosa Fiksi yang memberikan kesenangan.
2. Prosa Fiksi yang memberikan infonnasi.
3. Prosa Fiksi yang memberikan warisan kultural.
4. Prosa Fiksi yang memberikan keseimbangan wawasan.
Karya sastra yang berikutnya adalah puisi. Siapa saja hampir pernah pasti membaca atau mendengar dan bahkan membuat puisi. Karya sastra yang berbentuk puisi adalah seni berbentuk tertulis yang bahasanya menggunakan segi estetik sebagai tambahan. Kenapa? Kenapa? Karena segi estetik inilah yang membedakan puisi dari prosa. Apa saja perbedaan segi estetik tersebut? Yaitu penggunaan bahasa dan penggunaan pengulangan, meter dan rima sebagai perwujudan imajinasi manusia tentang keadaan hatinya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org
http://ajinovyanw.blogspot.com/2012/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-agama.html
0 komentar:
Posting Komentar