Sosok
satu ini memang tidak pernah membosankan untuk diulas dan
diperbincangkan. Sosok yang fenomenal di Tanah Air ini selalu terkenang
di hati masyarakat Indonesia. Dialah Sukarno, manusia yang dilahirkan di
bumi nusantara dengan berbagai talenta. Mulai dari sosok romantis,
karismatik, sampai seorang tokoh revolusioner, semua dimilikinya. Tidak
salah jika beberapa orang mengatakan Tuhan menciptakan Sukarno sebagai
manusia yang hampir sempurna. - See more at:
http://www.amanahsystem.com/2013/04/mengenal-kepemimpinan-soekarno-presiden.html#sthash.cy8FMEUn.dpuf
Sosok yang satu ini sosok yang sangat saya kagumi dan saya menjadikannya sebagai sosok panutan saya. Beliau adalah salah satu dari banyak orang yang menarik untuk diulas dan diperbincangkan untuk dijadikan bahan untuk pemahaman konsep leadership pada tulisan kali ini. Sosok yang fenomenal di dunia Internasional Tanah Air kita, Indonesia, ini selalu terkenang di hati masyarakat Indonesia. Dialah KOESNO SOSRODIHARDJO atau rakyat Indonesia mengenalnya dengan nama Ir. Sukarno.
[Ir. Soekarno]
Gaya kepemimpinan yangg diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yg jg menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif & inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara barat (Amerika dan Eropa).
A. Arti Penting Kepemimpinan
SIAPAKAH PEMIMPIN ITU?
Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut leader. Menurut Robbert D Stuart (2002: 352) bahwa pemimpin adalah seorang yang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, memberi petunjuk dan juga mampu menentukan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Seiring dengan itu James P. Spillane (2006: 10) menyatakan bahwa pemimpin itu agen perubahan dengankegiatan mempengaruhi orang-orang lebih daripada pengaruh orang-orang tersebut kepadanya
Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut leader. Menurut Robbert D Stuart (2002: 352) bahwa pemimpin adalah seorang yang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, memberi petunjuk dan juga mampu menentukan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Seiring dengan itu James P. Spillane (2006: 10) menyatakan bahwa pemimpin itu agen perubahan dengankegiatan mempengaruhi orang-orang lebih daripada pengaruh orang-orang tersebut kepadanya
KONSEP KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan organisasi, terlebih lagi dalam menuju perubahan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan (leadership) ada baiknya terlebih dahulu mengetahui arti pemimpin (leader). Hal ini disebabkan kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin dan ia mengemban tugas dengan beraktivitas untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut.
Beragam definisi dan konsep kepemimpinan yang ditemukan dalam berbagai bahan pustaka, yang masing-masing berbeda dalam penekanan arti.
1. Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Mengandalkan kepada kekuatan/ kekuasaan.
b. Menganggap dirinya paling berkuasa.
c. Keras dalam mempertahankan prinsip.
d. Jauh dari para bahawan.
e. Perintah diberikan secara paksa.
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-ciri antara lain:
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan.
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan.
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan.
d. Tidak mempunyai wibawa.
e. Tidak ada koordinasi dan pengawan yang baik.
3. Tipe Paternalistik
Ciri-ciri antara lain:
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak.
b. Memperlakuakn bawahan sebagai orang yang belum dewasa.
c. Selalu memberikan perlindungan.
d. Keputusan ada ditangan pemimpin.
4. Tipe Militerlistik
Ciri-ciri antara lain:
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal.
b. Menggunakan sistem komando/ perintah.
c. Segala sesuatu bersifat formal.
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku.
5. Tipe Demokratis
Ciri-ciri antara lain:
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
b. Bersifat terbuka.
c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru.
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat.
e. Menghargai potensi individu.
6. Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis, Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan, dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
Pemimpin yang paling ideal dan menyeluruh, adalah yang pemimpin yang memegang prinsip seorang pemimpin yang demokratis. Namun untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah.
Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan organisasi, terlebih lagi dalam menuju perubahan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan (leadership) ada baiknya terlebih dahulu mengetahui arti pemimpin (leader). Hal ini disebabkan kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin dan ia mengemban tugas dengan beraktivitas untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut.
- Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu.
- Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan.
- Untuk mencapai tujuan manajer.
- Untuk memperoleh manfaat bersama.
B. Tipologi Kepemimpinan
Tiap pemimpin mempunyai suatu karakteristik yang diterapkan dalam melakukan suatu proses kepemimpinan yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Karakteristik ini disebut dengan Gaya Kepemimpinan. Pada dasarnya gaya kepemimpinan mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Davis dan Newstrom (1995) mengeluarkan pendapat yang sesuai dengan pengertian gaya kepemimpinan diatas. Keduanya mengatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang di persepsikan atau dipacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin terkembang beberapa tipe kepemimpinan, pada dasarnya dapat diterangkan mealui tiga aliran berikut ini:
1. Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Mengandalkan kepada kekuatan/ kekuasaan.
b. Menganggap dirinya paling berkuasa.
c. Keras dalam mempertahankan prinsip.
d. Jauh dari para bahawan.
e. Perintah diberikan secara paksa.
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-ciri antara lain:
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan.
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan.
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan.
d. Tidak mempunyai wibawa.
e. Tidak ada koordinasi dan pengawan yang baik.
3. Tipe Paternalistik
Ciri-ciri antara lain:
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak.
b. Memperlakuakn bawahan sebagai orang yang belum dewasa.
c. Selalu memberikan perlindungan.
d. Keputusan ada ditangan pemimpin.
4. Tipe Militerlistik
Ciri-ciri antara lain:
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal.
b. Menggunakan sistem komando/ perintah.
c. Segala sesuatu bersifat formal.
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku.
5. Tipe Demokratis
Ciri-ciri antara lain:
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
b. Bersifat terbuka.
c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru.
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat.
e. Menghargai potensi individu.
6. Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis, Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan, dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
Pemimpin yang paling ideal dan menyeluruh, adalah yang pemimpin yang memegang prinsip seorang pemimpin yang demokratis. Namun untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan keterampilan, karakteristik pribadi, nilai-nilai yang diyakini, penyimpangan, dan gaya dalam membuat keputusan. Variabel organisasi mencakup iklim dan budaya, politik organisasi, ancaman dan resiko, Ketidak-pastian, kerancuan, dan pertikaian. Sedangkan yang mencakup variabel sosial adalah kebutuhan resmi, meta –value, politik, dan ekonomi.
Dengan pola dikotomi, berdasarkan formula Hersey dan Blanchard serta penjelasan yang dikemukakan Kowalski dkk. di atas, penulis bisa membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang muncul dari diri pemimpin, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terkait dengan karakteristik bawahan dan situasi. Termasuk didalamnya situasi organisasi dan sosial.
Dengan pola dikotomi, berdasarkan formula Hersey dan Blanchard serta penjelasan yang dikemukakan Kowalski dkk. di atas, penulis bisa membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang muncul dari diri pemimpin, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terkait dengan karakteristik bawahan dan situasi. Termasuk didalamnya situasi organisasi dan sosial.
- Faktor Internal, Sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memiliki karakter unik yang membedakannya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaruh pada pandangan dan cara ia memimpin. Ada karakter bawaan yang menjadi ciri pemimpin sebagai individu, ada kompetensi yang terbentuk melalui proses pematangan dan pendidikan.
- Faktor Eksternal, Faktor eksternal jika dikaitkan dengan formula Hersey dan Blanchard, adalah faktor bawahan dan situasi. Faktor bawahan adalah faktor yang disebabkan oleh karakter bawahan, di dalamnya terkait dengan status sosial, pendidikan, pekerjaan, harapan, ideologi, agama dll. Faktor-faktor itu tentu akan menentukan bagaimana pemimpin mengatur dan mempengaruhinya. Jika bawahan itu adalah siswa, maka pemipimpin akan menjalan pola kepemimpinan sesuai dengan karakter siswa. Karakter siswa pun akan berbeda-beda, ada yang belum dewasa sehingga pemimpin mendekatinya dengan pendekatan pedagogi, ada pula siswa yang sudah dewasa sehingga memerlukan pendekatan andragogi. Faktor eksternal lain adalah faktor situasi. Situasi ini berkaitan dengan aspek waktu, tempat, tujuan, karakteristik organisasi dll.
Kepemimpinan memainkan peran yang sangat sentral dalam usaha memahami perilaku kelompok, karena pemimpinlah yang biasanya memberikan pengarahan untuk mengejar tujuan. Karena itu, kapabilitas perkiraan yang lebih akurat akan menjadi sangat bermanfaat untuk memperbaiki kinerja kelompok.
Para manajer merupakan agen utama perubahan dalam sebagian besar organisasi. Dengan keputusan yang mereka buat dan perilaku mereka yang menjadi model peran, mereka membentuk kultur perubahan dalam organisasi. Sebagai contoh, keputusan manajemen yang terkait dengan desain struktur, faktor kultur, dan kebijakan sumber daya manusia banyak menentukan tingkat inovasi dalam organisasi. Serupa dengan hal ini, keputusan, kebijakan, dan praktik-praktik manajemen akan menentukan tingkat sampai mana organisasi belajar dan beradaptasi dengan faktor-faktor lingkungan yang senantiasa berubah.
Tingkat konflik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat keefektifan sebuat kelompok atau organisasi, sehingga menyebabkan turunnya tingkat kepuasan anggota, naiknya tingat ketidakhadiran dan perputaran karyawan (turnover), dan pada akhirnya anjloknya produktivitas. Nasihat apa yang dapat kita berikan kepada para manajer yang menghadapi konflik berlebihan dan perlu menurunkannya? Sebagai manajer anda harus memilih cara yang tepat sesuai dengan situasi.
a.]Gunakan cara persaingan, ketika tindakan yang cepat dan menentukan sangat penting.
b.]Gunakan cara kolaborasi, untuk mencari solusi integratif ketika kepentingan dari kedua pihak terlalu penting untuk dikompromikan.
c.]Gunakan cara penghindaran, ketika sebuah isu tidak begitu penting atau ketika isu yang lebih penting mendesak untuk ditangani.
d.]Gunakan cara akomodasi, ketika anda mendapati diri anda salah dan untuk memungkinkan posisi yang lebih baik untuk didengar, belajar, dan memperlihatkan kewajaran.
e.]Gunakan cara kompromi, ketika sasarannya penting tetapi tidak sebanging dengan potensi gangguan terhadap pendekatan yang lebih asertif.
Saya sebagai rakyat Indonesia sangat mengharapkan sosok pemimpin seperti Ir. Soekarno kembali hadir untuk membangunkan Tanah Air kembali menjadi salah satu negara kesatuan yang dapat menonjolkan dirinya di ranah Internasional. Ir. Soekarno dapat dijadikan pedoman kita dalam hal kepemimpinannya baik gaya maupun sifat nya. Tentu saja harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan tempat kita menerapkannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1.] PAPER KELOMPOK STUDI KEPEMIMPINAN, http://xa.yimg.com/kq/groups/22852964/1964185841/name/paper, 13 Juni 2009. Diakses Minggu, 13 April 2014 [12.03]
[2.] Marsha Putri Mandalika, TUGAS SKI, http://marsmandalika.blogspot.com/. Diakses Minggu 12 April 2014 [20.14]
[3.] AmanahSystem.com, MENGENAL KEPEMIMPINAN SOEKARNO PRESIDEN PERTAMA RI, http://www.amanahsystem.com/2013/04/mengenal-kepemimpinan-soekarno-presiden.html. Diakses 13 April 2014 [08.39]
[4.] Idviosa Frisca, ARTI PENTING KEPEMIMPINAN, http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/04/arti-penting-kepemimpinan.html. Diakses, 14 April 2014 [18.40]
[5.] AH, Pohan. Be A Smart Leader: Rahasia di Balik Keputusan CEO dan Manajer Hebat. Penerbit Pustaka Grhatama, 2010: Yogyakarta.
[6.] Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Penerbit Salemba Empat, 2008: Jakarta.
[7.] John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR AND MANAGEMENT, SEVENTH EDITION. Penerbut Erlangga, 2006.
[8.] A.M. Mangunhardjana, SJ. Kepemimpinan. http://books.google.co.id/books?id=lOmZNTTmPi8C&pg=PA12&dq=kepemimpinan&hl=id&sa=X&ei=GnpKU8XVC4PyrQe4y4Eg&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=kepemimpinan&f=true. Diakses Minggu, 13 April 2014 [13.10]
[9.] Irawaty A. Kabar, Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. 2008. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16090/1/pus-jun2008-%20(4).pdf. Diakses Minggu,13 April 2014.
Para manajer merupakan agen utama perubahan dalam sebagian besar organisasi. Dengan keputusan yang mereka buat dan perilaku mereka yang menjadi model peran, mereka membentuk kultur perubahan dalam organisasi. Sebagai contoh, keputusan manajemen yang terkait dengan desain struktur, faktor kultur, dan kebijakan sumber daya manusia banyak menentukan tingkat inovasi dalam organisasi. Serupa dengan hal ini, keputusan, kebijakan, dan praktik-praktik manajemen akan menentukan tingkat sampai mana organisasi belajar dan beradaptasi dengan faktor-faktor lingkungan yang senantiasa berubah.
Tingkat konflik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat keefektifan sebuat kelompok atau organisasi, sehingga menyebabkan turunnya tingkat kepuasan anggota, naiknya tingat ketidakhadiran dan perputaran karyawan (turnover), dan pada akhirnya anjloknya produktivitas. Nasihat apa yang dapat kita berikan kepada para manajer yang menghadapi konflik berlebihan dan perlu menurunkannya? Sebagai manajer anda harus memilih cara yang tepat sesuai dengan situasi.
a.]Gunakan cara persaingan, ketika tindakan yang cepat dan menentukan sangat penting.
b.]Gunakan cara kolaborasi, untuk mencari solusi integratif ketika kepentingan dari kedua pihak terlalu penting untuk dikompromikan.
c.]Gunakan cara penghindaran, ketika sebuah isu tidak begitu penting atau ketika isu yang lebih penting mendesak untuk ditangani.
d.]Gunakan cara akomodasi, ketika anda mendapati diri anda salah dan untuk memungkinkan posisi yang lebih baik untuk didengar, belajar, dan memperlihatkan kewajaran.
e.]Gunakan cara kompromi, ketika sasarannya penting tetapi tidak sebanging dengan potensi gangguan terhadap pendekatan yang lebih asertif.
Saya sebagai rakyat Indonesia sangat mengharapkan sosok pemimpin seperti Ir. Soekarno kembali hadir untuk membangunkan Tanah Air kembali menjadi salah satu negara kesatuan yang dapat menonjolkan dirinya di ranah Internasional. Ir. Soekarno dapat dijadikan pedoman kita dalam hal kepemimpinannya baik gaya maupun sifat nya. Tentu saja harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan tempat kita menerapkannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1.] PAPER KELOMPOK STUDI KEPEMIMPINAN, http://xa.yimg.com/kq/groups/22852964/1964185841/name/paper, 13 Juni 2009. Diakses Minggu, 13 April 2014 [12.03]
[2.] Marsha Putri Mandalika, TUGAS SKI, http://marsmandalika.blogspot.com/. Diakses Minggu 12 April 2014 [20.14]
[3.] AmanahSystem.com, MENGENAL KEPEMIMPINAN SOEKARNO PRESIDEN PERTAMA RI, http://www.amanahsystem.com/2013/04/mengenal-kepemimpinan-soekarno-presiden.html. Diakses 13 April 2014 [08.39]
[4.] Idviosa Frisca, ARTI PENTING KEPEMIMPINAN, http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/04/arti-penting-kepemimpinan.html. Diakses, 14 April 2014 [18.40]
[5.] AH, Pohan. Be A Smart Leader: Rahasia di Balik Keputusan CEO dan Manajer Hebat. Penerbit Pustaka Grhatama, 2010: Yogyakarta.
[6.] Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Penerbit Salemba Empat, 2008: Jakarta.
[7.] John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR AND MANAGEMENT, SEVENTH EDITION. Penerbut Erlangga, 2006.
[8.] A.M. Mangunhardjana, SJ. Kepemimpinan. http://books.google.co.id/books?id=lOmZNTTmPi8C&pg=PA12&dq=kepemimpinan&hl=id&sa=X&ei=GnpKU8XVC4PyrQe4y4Eg&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=kepemimpinan&f=true. Diakses Minggu, 13 April 2014 [13.10]
[9.] Irawaty A. Kabar, Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. 2008. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16090/1/pus-jun2008-%20(4).pdf. Diakses Minggu,13 April 2014.
0 komentar:
Posting Komentar