Pada saat anda lahir, apakah yang paling anda rasakan perkembangannya sampai saat ini? Apakah ada sesuatu tidak pernah anda berhenti pelajari mulai dari kecil hingga saat ini anda dewasa? Secara fisik, mungkin yang anda rasakan perkembangannya adalah tubuh anda yakni berubah semakin besar. Sedangkan yang anda pelajari dimana tidak pernah berhenti sejak anda kecil hingga dewasa ini adalah BAHASA. Ingatkah anda siapa yang mengajari kalian-kalian berbicara dengan menggunakan BAHASA? Ya... Ibu lah yang membantu kalian mempelajari bahasa sebagai alat berkomunikasi dengan orang lain.
F U N G S I B A H A S A
P e n g e r t i a n B a h a s a
Bahasa : Simbol atau lambang yang dihasilkan oleh alat indera manusia untuk melakukan fungsi-fungsi bahasa.
Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Manusia telah menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi sejak berabad abad silam. Bahasa mempunyai arti alat
untuk berinteraksi, atau menyampaikan pikiran kita, gagasan, konsep, dan
juga perasaan kita. Dengan kata lain, bahasa mempunyai fungsi sebagai
alat komunikasi manusia, baik lisan maupun tertulis (Chaer dan Agustina,
1995: 19).
Kita sebagai warga
negara Indonesia tentunya sudah mengetahui bahwa Indonesia sendiri
memiliki bahasa resmi yaitu, Bahasa Indonesia. Ya bahasa yang kalian
gunakan sehari hari dan digunakan hampir di seluruh penjuru wilayah
Indonesia. Kita tahu Indonesia mempunyai beraneka ragam kebudayaan dan
bahasa daerah yang sangat berbeda dari satu wilayah dengan wilayah
lainnya. Walaupun tiap wilayah dengan wilayah lainnya terdapat perbedaan
dalam bahasa daerah, namun perbedaan ini dipersatukan oleh satu bahasa
kandung, bahasa nasional, dan bahasa bu pertiwi kita, Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Indonesia yang merupakan
bahasa pemersatu bangsa.
Dalam literature bahasa, fungsi bahasa secara umum ada empat, yaitu :
I. Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikankehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi denganlingkungan di sekitarnya.
Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.
Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.
II. Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasitidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapaioleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengankita. Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain.
Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin oranglain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar ataukhalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa denganmemperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin oranglain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar ataukhalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa denganmemperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
III.Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pulamanusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-oranglain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial.
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungansosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasidan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orangyang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungansosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasidan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orangyang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
IV.Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapatditerapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan,informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrolsosial.Selain fungsi bahasa secara umum, bagi bangsa Indonesia ada dua fungsi bahasa secara khusus, yaitu:
1. Sebagai Bahasa Nasional Dalam bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1). Lambang kebanggaan nasional.2). Lambang identitas nasional.3). Alat pemersatu masyakat yang berbeda latar belakang dan sosial budaya.4). Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
2. Sebagai Bahasa Negara Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1). Bahasa resmi kenegaraan.2). Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.3). Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.
4). Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta tekonologi.
P E R I S T I W A - P E R I S T I W A P E N T I N G DALAM P E R K E M B A N G A N B A H A S A I N D O N E S I A
Lahirnya bahasa Indonesia mengalami perjalanan cukup panjang. Bermula dari digunakannya bahasa Melayu. Dimana bahasa ini digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) sejak berabad abad yang lampau.
Bahasa Melayu atau bahasa Indonesia Lama adalah bahasa asli di sekitar Malaka. Sejarah adalah pembuktian zaman keemasan kerajaan Sriwijaya di Palembang pada abad ke-7, dapat kota jumpai pada prasasti-prasasti bertuliskan bahasa Melayu Kuno dengan huruf Pallawa. Prasasti-prasasti itu antara lain:
- Prasasti Kedukan Bukit (Palembang) tahun 683 Masehi;
- Prasasti Talang Tuo (Palembang) tahun 684 Masehi;
- Prasasti Kota Kapur (Bangka) tahun 686 Masehi;
- Prasasti Karang Brahi (Jambi) tahun 688 Masehi;
- Prasasti Gandasuli (Magelang) tahun 832 Masehi;
- Prasasti Bogor (Bogor) tahun 942 Masehi.
Adapun peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pada 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda yang salah satu ikranya berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia." Sejak saat itu bahasa Melayu yang demokratis atau tidak mengenal tingkatan-tingkatan menjadi bahasa Indonesia. Dalam perkembangannya kemudian diperkaya oleh bahasa-bahasa daerah di Nusantara.
2. Pada 25-28 Juni 1938 diadakan Kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo. Kongres ini menghasilkan kamus-kamus istilah dan rekomendasi agar bahasa Indonesia dipakai dalam segala badan perwakilan sebagai bahasa pengantar.
3. Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia menjadi bahasa utama menggantikan bahasa Belanda dalam percakapan sehari-hari.
4. Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa negara tercantum dalam UUD 1945, Bab XB, pasal 36 yang sekaligus menjadi bahasa persatuan, bahasa resmi, dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah.
5. Kongres Bahasa Indonesia kedua diadakan pada 1954 di Medan. Kongres tersebut membahas perkembangan dan pembinaan bahasa selanjutnya.
6. Pada 28 Oktober 1966 diadakan simposium Bahasa dan Kesustraaan di Jakarta oleh Lembaga Bahasa dan Kesustraan.
7. Pada 31 Agustus 1975 diresmikan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah" berdasarkan KeputusanMenteri P&K Republik Indonesia No. 0196/U/1975.
8. Pada 28 Oktober - 3 November 1978 diadakan Kongres Bahasa Indonesia ketiga di Jakarta yang salah satu keputusannya adalah penegasan kembali mengenai kebijaksanaan yang harus diambil dalam proses pengembangan bahasa Indonesia sebagai bagian dari pengembangan kebudayaan Indonesia.
M E N Y I K A P I P E R K E M B A N G A N B A H A S A I N D O N E S I A
Bahasa bersifat dinamis dan terus berkembang. Penggunaan bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun juga telah menjadi identitas suatu bangsa. Fungsi bahasa juga telah berkembang, dari mulanya sebagai alat komunikasi, hingga kinimenjadi alat kontrol sosial yang cukup ampuh. Perkembangan Bahasa Indonesia yangmasih mencari bentuk menuju pembakuan yang mantap, berlangsung sangat cepat.Orang-orang yang mengamati perkembangan bahasa Indonesia akan melihat betapa wajah bahasa Indonesia sudah banyak berubah.
Namun seiring perkembangan zaman, telah banyak terjadi pergeseran nilai bahasa dari hakikat yang seharusnya. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mengingatkankembali bagaimana hakikat dan fungsi bahasa itu dan juga berbagai keragamandidalamnya. Mahasiswa sebagai calon intelektual perlu terus mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dengan cara mempelajarinya agar karya tulisnantinya tidak ketinggalan dari segi bahasanya.
D a f t a r P u s t a k a :
1. Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA; Fathrah Hasanah (ed.) -Ed.1 -Cet.1 -Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008.
2. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI; Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Balai Pustaka.
3. Mesha Ferzica, Ragam Bahasa, http://www.academia.edu/4849250/Ragam_bahasa. Diakses Sabtu, 13.20 WIB