, September 2014 | DHANDY YUSUF SAHYADI | BLOG
Floating Right

Tugas #1 - Fungsi Bahasa Secara Umum, Peristiwa yang Berkaitan dengan Bahasa Indonesia, dan Tanggapan Mengenai Bahasa Indonesia Nantinya


    Pada saat anda lahir, apakah yang paling anda rasakan perkembangannya sampai saat ini? Apakah ada sesuatu tidak pernah anda berhenti pelajari mulai dari kecil hingga saat ini anda dewasa? Secara fisik, mungkin yang anda rasakan perkembangannya adalah tubuh anda yakni berubah semakin besar. Sedangkan yang anda pelajari dimana tidak pernah berhenti sejak anda kecil hingga dewasa ini adalah BAHASA. Ingatkah anda siapa yang mengajari kalian-kalian berbicara dengan menggunakan BAHASA? Ya... Ibu lah yang membantu kalian mempelajari bahasa sebagai alat berkomunikasi dengan orang lain.

F U N G S I    B A H A S A
P  e  n  g  e  r  t  i  a  n      B  a  h  a  s  a

Bahasa : Simbol atau lambang yang dihasilkan oleh alat indera manusia untuk melakukan fungsi-fungsi bahasa.

     Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia telah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad abad silam. Bahasa mempunyai arti alat untuk berinteraksi, atau menyampaikan pikiran kita, gagasan, konsep, dan juga perasaan kita. Dengan kata lain, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi manusia, baik lisan maupun tertulis (Chaer dan Agustina, 1995: 19).


    Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya sudah mengetahui bahwa Indonesia sendiri memiliki bahasa resmi yaitu, Bahasa Indonesia. Ya bahasa yang kalian gunakan sehari hari dan digunakan hampir di seluruh penjuru wilayah Indonesia. Kita tahu Indonesia mempunyai beraneka ragam kebudayaan dan bahasa daerah yang sangat berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya. Walaupun tiap wilayah dengan wilayah lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa daerah, namun perbedaan ini dipersatukan oleh satu bahasa kandung, bahasa nasional, dan bahasa bu pertiwi kita, Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu bangsa.

F  U  N  G  S  I      B  A  H  A  S  A

Dalam literature bahasa, fungsi bahasa secara umum ada empat, yaitu :
I. Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri 
     Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikankehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi denganlingkungan di sekitarnya.

Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.

II. Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasitidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapaioleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengankita. Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain.

Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin oranglain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar ataukhalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa denganmemperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

III.Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pulamanusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-oranglain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial.

Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungansosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasidan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orangyang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.

IV.Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapatditerapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan,informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrolsosial.Selain fungsi bahasa secara umum, bagi bangsa Indonesia ada dua fungsi bahasa secara khusus, yaitu:

1. Sebagai Bahasa Nasional Dalam bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 
1). Lambang kebanggaan nasional.
2). Lambang identitas nasional.
3). Alat pemersatu masyakat yang berbeda latar belakang dan sosial budaya.
4). Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.

2. Sebagai Bahasa Negara Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1). Bahasa resmi kenegaraan.
2). Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
3). Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.
4). Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta tekonologi.

P E R I S T I W A - P E R I S T I W A    P E N T I N G   DALAM   P E R K E M B A N G A N    B A H A S A    I N D O N E S I A

Lahirnya bahasa Indonesia mengalami perjalanan cukup panjang. Bermula dari digunakannya bahasa Melayu. Dimana bahasa ini digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) sejak berabad abad yang lampau.

Bahasa Melayu atau bahasa Indonesia Lama adalah bahasa asli di sekitar Malaka. Sejarah adalah pembuktian zaman keemasan kerajaan Sriwijaya di Palembang pada abad ke-7, dapat kota jumpai pada prasasti-prasasti bertuliskan bahasa Melayu Kuno dengan huruf Pallawa. Prasasti-prasasti itu antara lain:

  • Prasasti Kedukan Bukit (Palembang) tahun 683 Masehi;
  • Prasasti Talang Tuo (Palembang) tahun 684 Masehi;
  • Prasasti Kota Kapur (Bangka) tahun 686 Masehi;
  • Prasasti Karang Brahi (Jambi) tahun 688 Masehi;
  • Prasasti Gandasuli (Magelang) tahun 832 Masehi;
  • Prasasti Bogor (Bogor) tahun 942 Masehi.

Adapun peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:



1. Pada 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda yang salah satu ikranya berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia." Sejak saat itu bahasa Melayu yang demokratis atau tidak mengenal tingkatan-tingkatan menjadi bahasa Indonesia. Dalam perkembangannya kemudian diperkaya oleh bahasa-bahasa daerah di Nusantara.

2. Pada 25-28 Juni 1938 diadakan Kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo. Kongres ini menghasilkan kamus-kamus istilah dan rekomendasi agar bahasa Indonesia dipakai dalam segala badan perwakilan sebagai bahasa pengantar.

3. Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia menjadi bahasa utama menggantikan bahasa Belanda dalam percakapan sehari-hari.

4. Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa negara tercantum dalam UUD 1945, Bab XB, pasal 36 yang sekaligus menjadi bahasa persatuan, bahasa resmi, dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah.

5. Kongres Bahasa Indonesia kedua diadakan pada 1954 di Medan. Kongres tersebut membahas perkembangan dan pembinaan bahasa selanjutnya.

6. Pada 28 Oktober 1966 diadakan simposium Bahasa dan Kesustraaan di Jakarta oleh Lembaga Bahasa dan Kesustraan.

7. Pada 31 Agustus 1975 diresmikan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah" berdasarkan KeputusanMenteri P&K Republik Indonesia No. 0196/U/1975.

8. Pada 28 Oktober - 3 November 1978 diadakan Kongres Bahasa Indonesia ketiga di Jakarta yang salah satu keputusannya adalah penegasan kembali mengenai kebijaksanaan yang harus diambil dalam proses pengembangan bahasa Indonesia sebagai bagian dari pengembangan kebudayaan Indonesia.


M E N Y I K A P I    P E R K E M B A N G A N    B A H A S A    I N D O N E S I A

Bahasa bersifat dinamis dan terus berkembang. Penggunaan bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun juga telah menjadi identitas suatu bangsa. Fungsi bahasa juga telah berkembang, dari mulanya sebagai alat komunikasi, hingga kinimenjadi alat kontrol sosial yang cukup ampuh. Perkembangan Bahasa Indonesia yangmasih mencari bentuk menuju pembakuan yang mantap, berlangsung sangat cepat.Orang-orang yang mengamati perkembangan bahasa Indonesia akan melihat betapa wajah bahasa Indonesia sudah banyak berubah.

Namun seiring perkembangan zaman, telah banyak terjadi pergeseran nilai bahasa dari hakikat yang seharusnya. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mengingatkankembali bagaimana hakikat dan fungsi bahasa itu dan juga berbagai keragamandidalamnya. Mahasiswa sebagai calon intelektual perlu terus mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dengan cara mempelajarinya agar karya tulisnantinya tidak ketinggalan dari segi bahasanya.


D a f t a r    P u s t a k a :
1. Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA; Fathrah Hasanah (ed.) -Ed.1 -Cet.1 -Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008.

2. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI; Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Balai Pustaka.

3. Mesha Ferzica, Ragam Bahasa, http://www.academia.edu/4849250/Ragam_bahasa. Diakses Sabtu, 13.20 WIB
 

Teori Organisasasi Umum 2 - Bekerja Sama Dalam Team (Kelompok) dan Teamwork

Kerjasama merupakan salah satu fitrah manusia sebagai mahluk sosial. Kerjasama memiliki dimensi yang sangat luas dalam kehidupan manusia, baik terkait tujuan positif maupun negatif. Dalam hal apa, bagaimana, kapan dan di mana seseorang harus bekerjasama dengan orang lain tergantung pada kompleksitas dan tingkat kemajuan peradaban orang tersebut. Semakin modern seseorang, maka ia akan semakin banyak bekerjasama dengan orang lain, bahkan seakan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu tentunya dengan bantuan perangkat teknologi yang modern pula.

Bentuk kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok orang dan usia. Sejak masa kanak-kanak, kebiasaan bekerjasama sudah diajarkan di dalam kehidupan keluarga. Setelah dewasa, kerjasama akan semakin berkembang dengan banyak orang untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pada taraf ini, kerjasama tidak hanya didasarkan hubungan kekeluargaan, tetapi semakin kompleks. Dasar utama dalam kerja sama ini adalah keahlian, di mana masing-masing orang yang memiliki keahlian berbeda, bekerja bersama menjadi satu kelompok/tim dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kerjasama tersebut adakalanya harus dilakukan dengan orang yang sama sekali belum dikenal, dan begitu berjumpa langsung harus bekerja bersama dalam sebuah kolempok. Oleh karena itu, selain keahlian juga dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri dalam setiap lingkungan atau bersama segala mitra yang dijumpai.



PENGERTIAN KELOMPOK DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK

  • Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
  • Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). 

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Karakteristik Kelompok
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik   secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu     sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

TAHAP TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.


Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

 Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
KEKUATAN TEAMWORK


Sebuah perusahaan yang akan bisa bergerak maju dengan luar biasa juga memerlukan teamwork yang baik antara bagian dan divisi dalam perusahaannya tersebut. Kalau antar divisi masing – masing bekerja sendiri – sendiri tanpa adanya kerja sama, maka visi perusahaan akan lebih lambat tercapainya. Tetapi jika seluruh divisi bahu – membahu serta saling support satu sama lain, maka perusahaan ini akan bergerak maju dengan lebih cepat.

Di tengah era globalisasi, spesialisasi sangat diperlukan. 
Apa yang dilakukan seorang CEO – Chief Executive Officer untuk membangun tim kerjanya yang solid dan terintegrasi ? Pemimpin yang handal akan membentuk struktur organisasi dengan menempatkan orang yang tepat pada bidangnya dan mampu bekerja sama dengan baik.
1.Spesifik. 
Analogi yang paling tepat adalah jari-jari tangan kita. Bayangkan apa yang terjadi jika kita memiliki jari yang semuanya terdiri atas jempol atau kelingking. Namun jari kita diciptakan sesuai dengan fungsi dan keunikan masing-masing. Keragaman memperkuat fungsi, memperkaya khazanah dan kompetensi dari tim kerja kita.
2.Delegasi.
 
Delegasi berbicara mengenai pemahaman fungsi dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Tim kerja yang tidak jelas job desc nya tidak mungkin dapat bekerja sama dengan baik. Delegasi diawali dengan penempatan yang tepat sesuai kapasitas dan kompetensi masing-masing anggota tim kerja. 
3.Kerjasama. 
Si buta dan si lumpuh saling bertetangga, namun saling bermusuhan. Tanpa henti mereka saling mengolok-olok kekurangan masing-masing. Suatu saat desa mereka di landa banjir. Semua penduduk mengungsi ke bukit. Tinggallah mereka berdua. Akhirnya mereka menyadari kesalahan masing-masing dan mau saling menerima. Si buta membopong si lumpuh. Dengan petunjuk si lumpuh, si buta bergegas berjalan naik ke bukit. Setiap manusia punya kelebihan tapi juga kekurangan. Jika belajar untuk saling menerima, sesama manusia akan mudah membangun sinergi dalam tim kerja. 

IMPLIKASI MANAJERIAL

Membangun Tim Dapat Dibandingkan dengan Permainan Sepak Bola (?)a. Seorang manajer yang terampil bertanggung jawab atas pemilihan pemain, mengkoordinasikan upaya tim, serta mengawasi jalannya permainan.
b. Pemain harus memahami tugasnya, mempunyai keterampilan untuk mengerjakannya dengan baik, dan memiliki komitmen untuk berkontribusi pada tim.
c. Rencana permainan diperlukan untuk memenangkan pertandingan.
d. Pemain dan manager harus saling berkomunikasi, percaya, dan mendukung satu sama lain, serta menyelesaikan perbadaan-perbedaan yang timbul dengan cara konstruktif.
e. Pengendalian diri harus dijalankan oleh setiap pemain. Jika tidak ada harus dipaksakan oleh manajer.
f. Harus ada sistem penghargaan yang memenuhi kebutuhan tim maupun pemain sebagai individu.
Mulailah sendiri (Self-Starter)
Jika anda menunggu seseorang dari tingkat manajerial yang lebih tinggi untuk memerintahkan anda membangun tim, anda akan membatasi keberhasilan unit atau diri sendiri. Seorang manajer proaktif yang mampu berpikir tidak akan menunggu arahan dari atas. Sebaliknya, ia akan segera memulai usaha bersama untuk mengembangkan keterampilan mnaajerial yang kokoh. 
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Stephen P.Robbins. Timothy A.Judge, Perilaku Organisasi, Edisi 12, Buku 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta:2008.
[2]. Robert B. Maddux. Team Building: Kiat Membangun Tim Handal, Capailah Hasil Menakjubkan Melalui Tim Solid Edisi Kedua, Team Esensi, Jakarta.
[3]. Elaine B. Johnson, Ph.D. CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Penerjemah Ibnu Setiawan, Penerbit Mizan Learning Center (MLC), Bandung: 2007.
[4].  Yamin Latief Djokra, S.HI, M.Pd. Cara Menumbuhkan Kerjasama di Madrasah.
[5]. Niko Tri Leksono. Bekerjasama dalam Team. http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47000431365/bekerjasama-dalam-team-kelompok . Diakses: Senin, 30 Juni 2014 Pukul 20.57
[6]. Sonia Regina. Bekerjasama dalam Team (Kelompok).http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/bekerja-sama-dalam-team-kelompok.html . Diakses: Senin, 30 Juni 2014 Pukul 21.15