, Etika dan Profesionalisme - IT Forensik & Buktinya: (Studi Kasus Skimmer Pembobol ATM) | DHANDY YUSUF SAHYADI | BLOG
Floating Right

Etika dan Profesionalisme - IT Forensik & Buktinya: (Studi Kasus Skimmer Pembobol ATM)

Kejahatan dunia maya atau cyber-crime, dari tahun ke tahun semakin menunjukkan peningkatan nyata seiring berkembangnya teknologi informasi dan multimedia. Dampak yang ditimbulkan menghadirkan keresahan bagi pengguna nya. Mulai dari kerugian waktu, hilangnya peluang bisnis, tercemarnya reputasi atau nama baik hingga terancamnya keamanan suatu negara. Mulai dari kejahatan yag menggunakan teknik manual seperti perampokan, pencurian, pembunuhan dan lain-lain yang lebih dikenal dengan istilah "Kejahatan Kerah Biru", hinggan kejahatan yang menggunakan otak dan teknik yang lebih canggih seperti kejahatan perbankan dan kejahatan korporasi yang lebih dikenal dengan istilah "Kejahatan Kerah Putih".

Diperlukan suatu ilmu yang dapat diterapkan untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti yang kuat untuk melawan kejahatan dunia maya yang telah saya uraikan diatas, namun sebelumnya marilah kita pahami kajian beserta studi kasus mengenai IT Forensik dibawah ini:

  I L M U     F O R E N S I K  


Forensik (berasal dari bahasa Yunani ’Forensis’ yang berarti debat atau perdebatan) adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu (sains). Ilmu Forensik (biasa disingkat forensik) adalah sebuah penerapan dari berbagai ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk sebuah sistem hukum yang mana hal ini mungkin terkait dengan tindak pidana. 

Untuk pengertian yang lebih mudahnya, Ilmu Forensik adalah ilmu untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan kemudian dihadirkan di dalam sidang pengadilan. 

Ada beberarapa divisi terkait Ilmu Forensik yang telah diketahui, diantaranya  ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, dan ilmu forensik IT. Dari beberapa divisi diatas akan dibahas mengenai ilmu forensik di bidang IT (Digital) untuk lebih  mendalami contoh kasus mengenai Skimming Mesin ATM

  I T      F O R E N S I K  


Digital Forensic yang juga dikenal dengan nama Computer Forensic adalah salah satu subdivisi dari ilmu forensik. IT Forensic adalah penggunaan sekumpulan prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem komputer dengan mempergunakan software atau tools untuk memelihara, mengamankan dan menganalisa barang bukti digital dari suatu tindakan kriminal yang telah diproses secara elektronik dan disimpan di media komputer. 

Bukti tersebut  yang akan di gunakan dalam proses hukum, selain itu juga memerlukan keahlian dibidang IT (termasuk diantaranya hacking) dan alat bantu (tools) baik hardware maupun software.

Barang bukti dalam bentuk elektronik atau data seperti :
  • Komputer,
  • Hardisk,
  • MMC,
  • CD,
  • Flashdisk,
  • Camera Digital,
  • dan Simcard.

  C O N T O H     K A S U S     I T     F O R E N S I K:  


Merdeka.com - Tio, 57 tahun, panik ketika dia sampai di rumah. Rencana untuk mengambil uang buat kebutuhan anaknya sekolah kandas. Sisa duit di rekeningnya sebesar Rp 400 ribu raib tanpa sisa. Padahal dia baru saja berencana mengambil uang itu. Namun karena mesin ATM-nya tak kunjung mengeluarkan uang, akhirnya dia urungkan.

"Ketika saya masukan kartunya, kok tidak bisa masuk," ujar Tio saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu. Dia pun mencoba kembali menuju mesin ATM itu hanya dalam waktu setengah jam.

"Saya balik lagi, sudah ada orang Bank di sana," ujarnya. 

Tio baru menyadari setelah dia mengambil uang di lokasi mesin ATM tempat lain. Saat memasukkan kartu dan melakukan transaksi penarikan tunai, saldonya lenyap. Sontak dia kaget. Apalagi transaksi dilakukan di mesin ATM sebelumnya tak berhasil. Jumlah nominal uang dia masukkan, tak kunjung keluar. 

Keberadaan petugas Bank tempatnya membuat rekening itu pun membuat penasaran. "Setelah saya tanya, ternyata mesin ATM-nya habis di bobol, katanya dipasangkan alat," tutur Tio. Dia pun langsung mencurigai dua orang di belakang mesin ATM itu saat dirinya melakukan transaksi. 

Menurut Tio, saat melakukan transaksi pertama kali, tepat di belakangnya, ada dua orang lelaki berpakaian rapih. Lelaki itu juga dengan sukarela membantunya untuk memasukkan kartu ATM ke dalam mesin itu. Mereka mendorong kartu ATM milik Tio dengan kartu mirip terbitan bank sejenis. "Hanya beda warnanya saja. Punya dia lebih lebih pudar," ujarnya. 

Setelah dia mengobrol dengan petugas bank datang membenarkan mesin ATM itu, Tio baru mengetahui jika rekening di bobol. Pelaku menggunakan tusuk gigi untuk mengganjal mulut slot tempat buat memasukkan kartu pada mesin ATM itu. "Pelaku mengganjal pakai tusuk gigi. Itu yang juga kemudian kartu saya sulit masuk. Saat dia dorong dengan menggunakan kartunya dan saya masukan kartu ATM, saya bisa membuka. Tetapi saat saya transaksi kok uangnya tidak keluar," kata Tio. 

Belakangan Tio baru mengetahui jika raib duit di rekeningnya adalah ulah skimmer. Pelaku memasangkan alat skimmer kartu pada mulut slot mesin ATM. Para pelaku kemudian mengopi data nasabah dari alat skimmer dipasang pada mesin ATM itu. Pelaku pun dengan leluasa mengendalikan rekening korban dan kemudian menguras seluruh uang nasabah. 

Sebetulnya, pada Agustus tahun lalu kasus pembobolan dengan menggunakan mesin Skimmer ini ramai menjadi perbincangan saat Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus lima pelaku. Modus para pelaku ialah membeli ATM sudah digandakan atau di-skimmer oleh kelompok hacker atau peretas database perbankan lewat website atau laman internet. Pelaku pun dengan leluasa menguras isi rekening korban karena sudah memiliki data termasuk juga PIN ATM nasabah.

Paling mengejutkan ialah pembobolan 1.214 rekening nasabah Bank Mandiri pada 2014 lalu. Para pelaku melakukan modus serupa dengan menggunakan alat skimmer ditaruh pada mesin ATM. Dari penelusuran Bank Mandiri ada enam mesin ATM dipasang alat tersebut. Uang nasabah yang hilang pun akhirnya diganti oleh Bank Mandiri.

Pakar IT dari Infosec Consultant, Ruby Zukri Alamsyah mengatakan jika sejatinya kartu ATM dimiliki perbankan kita memiliki banyak kelemahan bisa ditembus mesin skimmer. Salah satunya ialah media penyimpanan data pada kartu ATM masih menggunakan pita magnetik. Data dalam pita itu juga kemudian mudah di pindahkan menggunakan alat skimmer. "Kelemahan justu dengan kartu ATM kita masih menggunakan media penyimpanan pita magnetik," ujarnya melalui sambungan seluler Sabtu pekan lalu.

Karena kasus kejahatan skimmer ini sering terjadi, dia pun mendorong setiap bank untuk meningkatkan keamanan di setiap mesin ATM. "Dulu ada satu bank yang setiap satu mesin ATM-nya dijaga satpam. Skimmer itu biasanya takut kalau ATM itu di jaga," kata Ruby.

Sumber:  Waspada Skimmer Pembobol ATM. Link: Merdeka.com


Menurut beberapa sumber bacaan, belakangan ini Indonesia sedang diramaikan dengan berita “pembobolan ATM“. Para nasabah tiba-tiba saja kehilangan saldo rekeningnya akibat dibobol oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan data yang ada di TV dan surat kabar. Kasus pembobolan ATM ini di Indonesia (minggu-minggu ini) dimulai di Bali, dengan korban nasabah dari 5 bank besar yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, BII dan Bank Permata. Diindikasikan oleh polisim pembobolan ATM dilakukan dengan menggunakan teknik skimmer.

 Modus Pembobolan ATM dengan Menggunakan Teknik Skimmer

  1. Pelaku datang ke mesin ATM dan memasangkan skimmer ke mulut slot kartu ATM. Biasanya dilakukan saat sepi. Atau biasanya mereka datang lebih dari 2 orang dan ikut mengantri. Teman yang di belakang bertugas untuk mengisi antrian di depan mesin ATM sehingga orang tidak akan memperhatikan dan kemudian memeriksa pemasangan skimmer.

  1. Setelah dirasa cukup (banyak korban), maka saatnya skimmer dicabut.

  1. Inilah saatnya menyalin data ATM yang direkam oleh skimmer dan melihat rekaman no PIN yang ditekan korban.

  1. Pada proses ketiga pelaku sudah memiliki kartu ATM duplikasi (hasil generate) dan telah memeriksa kevalidan kartu. Kini saatnya untuk melakukan penarikan dana. Biasanya kartu ATM duplikasi disebar melalui jaringannya keberbagai tempat. Bahkanada juga yang menjual kartu hasil duplikasi tersebut.

 Tools yang Digunakan pada Contoh Kasus Pembobolan ATM dengan Menggunakan Teknik Skimmer

Tools yang digunakan pada contoh kasus nyata diatas adalah dengan menggunakan hardware berupa head atau card reader, dimana hardware tersebut dapat membaca data yang tersimpan pada bidang magnet melalui pita magnet seperti halnya kaset. Tools hardware tersebut biasa dikenal dengan nama skimmer. Skimmer adalah sebuah perangkat yang yang terpasang didepan mulut keluar masuk kartu pada sebuah mesin ATM, yang akan bekerja mengumpulkan data dari Credit Card atau kartu ATM yang masuk dan keluar dalam mesin ATM. 

Sumber:
Link #1: indonesianbacktrackbali.damai.id
Link #2: kompasiana.com

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Etika dan Profesionalisme - IT Forensik & Buktinya: (Studi Kasus Skimmer Pembobol ATM) ini dipublish oleh Unknown pada hari Jumat, 01 Juli 2016. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Etika dan Profesionalisme - IT Forensik & Buktinya: (Studi Kasus Skimmer Pembobol ATM)
 

0 komentar:

Posting Komentar